CS, Surabaya – Adanya pungutan oleh pengurus RW Manyar kepada SMP Petra dan SMA Petra yang mencapai Rp 140 juta tiap bulan. Iuran tersebut diminta oleh pengurus RW, karena mereka menganggap keberadaan sekolah Petra memicu kemacetan lalu-lintas di lingkungannya. Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Josiah Michael meyayangkan hal itu.Josiah mengatakan, Untuk besaran iuran yang dibayarkan pihak sekolah membuat saya kaget juga, nah sekarang dalam menetukan pungutan iuran swadaya masyarakat kan ada aturannya, ga bisa sembarangan. Ada Perwali yang mengatur. Jumat (02/08/24).
“Dalam Perwali menyebut, menentukan iuran harus melalui kesepakatan warga dalam musyawarah kemudian dilaporkan ke Kelurahan, apakah dasar pemberlakuan ini sudah dilakukan oleh para pengurus RW? Sudah dilaporkan ke Kelurahan atau tidak? Kalau tidak ada ya bisa dikategorikan sebagai pungli dong,” kata Josiah.
Karena sekolah Petra menolak membayar iuran yang dinaikkan, pengurus RW mengancam akan menutup jalan akses masuk SMP Petra yang berlokasi di Jl. Jalan Manyar Tirtoasri Kecamatan Mulyorejo tersebut.
Menurut Josiah lahan fasum perumahan Manyar Tompotika yang menjadi akses sekolah Petra sudah diserah terimakan ke pemkot. Sehingga tidak bisa pengurus RW pasang portal sembarangan.(Red)
CS, Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak usaha Pelindo Terminal Petikemas, terus menunjukkan…
CS, Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatatkan peningkatan arus peti kemas pada bulan…
CS,Bojonegoro - Proyek rumah sakit khusus onkologi di Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro,…
CS, Surabaya – Di bulan Ramadhan, kegiatan di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) semakin meningkat.…
CS,Surabaya – Momentum bulan suci Ramadhan dimanfaatkan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) untuk memperkuat nilai…
CS, Surabaya – Transformasi bisnis dan operasional pasca integrasi Pelindo terus menunjukkan hasil positif di…